Krisis Kepercayaan Diri
Di sini aku mau share sedikit :)
Beberapa hari yang lalu aku mengalami perasaan yang aku sebut "krisis kepercayaan diri". Perasaan itu berlangsung selama beberapa hari. Untuk mengatasinya tidak mudah dan agak sulit. Problem yang aku alami adalah aku membandingkan diriku yang kurang dibandingkan orang lain.
Lalu aku meminta pendapat kepada pacarku mas Adit, kami bercerita melalui telepon yang puncaknya sekitar lusa lalu sehingga menghabiskan waktu di telepon kurang lebih 2 jam 46 menit. Kami membahas betul dan mengulas habis sampai perasaanku kembali stabil.
Alhamdulillah, mas Adit berhasil membuat kepercayaan diriku kembali naik :)
Aku akui, terkadang aku suka memandang orang sebelah mata, namun aku kembali sadar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, aku suka berfikir karena terpengaruh pola pikir lingkungan sekitar bahwa mayoritas orang selalu menilai seseorang berdasarkan fisik, kecantikan dan ketampanan orang itu. Seburuk-buruknya sikap dan sifat orang akan tertutupi oleh kecantikan dan ketampanan yang dimilikinya.
Saat sharing bersama mas Adit lusa malam lalu, aku mengajukan sebuah pertanyaan kepadanya, "Jika ada 2 wanita yang suka sama kamu, misal cewek A tidak cantik tapi hatinya baik, dan cewek B cantik banget tapi hatinya ga baik, mana yang akan kamu pilih? Pasti cewek B kan?" Kemudian mas Adit menjawab "Ya ga gitulah, liat hatinya juga."
Aku mengajukan pertanyaan seperti itu karena aku berfikir kembali kepada prinsipku diatas semula, tapi ternyata tidak.
Mas Adit menjelaskan kepadaku bahwa orang baik tidak akan pernah memikirkan kekurangan yang dimiliki orang lain, melainkan dia akan memikirkan kekurangan yang dia miliki sehingga itu akan membuat dirinya akan bangkit untuk menunjukkan kelebihan yang dia miliki sehingga kekurangannya itu tertutupi.
Yayaya, di saat senggang dimanapun aku berada kadang aku mulai merenungi tentang kehidupan, bagaimana pola pikirku bermain.
Terkadang aku masih suka ragu apa benar-benar mas Adit suka sama aku walaupun hubungan kami sudah menginjak 3 tahun 2 bulan, karena aku pikir mas Adit bisa mendapatkan wanita yang lebih dariku tentunya, dengan karir yang lebih menunjang. Ternyata pola pikir semua lelaki berbeda, beruntungnya ternyata pacarku tidak terlalu mempermasalahkan hal sedetail itu. Bisa dibilang aku agak sedikit egois, jujur aku menuntut lelaki yang menjadi pacarku dan suamiku kelak harus berpendidikan tinggi, prospek kerjanya bagus sehingga menjamin untuk masa depan, tetapi aku tidak pernah berfikir jika mereka menuntut hal yang sama sepertiku, dan mas Adit tidak mempermasalahkan hal itu, basicly aku cukup memenuhinya namun aku memang agak malas orangnya. Tetapi mas Adit sering mengingatkan aku bahwa jangan selalu terpaut dengan harta dan karier karena itu hanya di dunia tidak akan dibawa ke akhirat, tapi wajib hukumnya kita berusaha di dunia untuk hidup yang baik :)
Setelah aku berfikir cukup lama, menelaah dan mencerna semua pola pemikiran, aku mengambil sebuah kesimpulan:
Sekian sharing dari saya, maaf kalau mengingkari janji bahwa materinya sedikit, ternyata cukup banyak juga yaa. Hihi :p
Semoga bisa memberi memotivasi walau hanya sedikit :)
Beberapa hari yang lalu aku mengalami perasaan yang aku sebut "krisis kepercayaan diri". Perasaan itu berlangsung selama beberapa hari. Untuk mengatasinya tidak mudah dan agak sulit. Problem yang aku alami adalah aku membandingkan diriku yang kurang dibandingkan orang lain.
Lalu aku meminta pendapat kepada pacarku mas Adit, kami bercerita melalui telepon yang puncaknya sekitar lusa lalu sehingga menghabiskan waktu di telepon kurang lebih 2 jam 46 menit. Kami membahas betul dan mengulas habis sampai perasaanku kembali stabil.
Alhamdulillah, mas Adit berhasil membuat kepercayaan diriku kembali naik :)
Aku akui, terkadang aku suka memandang orang sebelah mata, namun aku kembali sadar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, aku suka berfikir karena terpengaruh pola pikir lingkungan sekitar bahwa mayoritas orang selalu menilai seseorang berdasarkan fisik, kecantikan dan ketampanan orang itu. Seburuk-buruknya sikap dan sifat orang akan tertutupi oleh kecantikan dan ketampanan yang dimilikinya.
Saat sharing bersama mas Adit lusa malam lalu, aku mengajukan sebuah pertanyaan kepadanya, "Jika ada 2 wanita yang suka sama kamu, misal cewek A tidak cantik tapi hatinya baik, dan cewek B cantik banget tapi hatinya ga baik, mana yang akan kamu pilih? Pasti cewek B kan?" Kemudian mas Adit menjawab "Ya ga gitulah, liat hatinya juga."
Aku mengajukan pertanyaan seperti itu karena aku berfikir kembali kepada prinsipku diatas semula, tapi ternyata tidak.
Mas Adit menjelaskan kepadaku bahwa orang baik tidak akan pernah memikirkan kekurangan yang dimiliki orang lain, melainkan dia akan memikirkan kekurangan yang dia miliki sehingga itu akan membuat dirinya akan bangkit untuk menunjukkan kelebihan yang dia miliki sehingga kekurangannya itu tertutupi.
Yayaya, di saat senggang dimanapun aku berada kadang aku mulai merenungi tentang kehidupan, bagaimana pola pikirku bermain.
Terkadang aku masih suka ragu apa benar-benar mas Adit suka sama aku walaupun hubungan kami sudah menginjak 3 tahun 2 bulan, karena aku pikir mas Adit bisa mendapatkan wanita yang lebih dariku tentunya, dengan karir yang lebih menunjang. Ternyata pola pikir semua lelaki berbeda, beruntungnya ternyata pacarku tidak terlalu mempermasalahkan hal sedetail itu. Bisa dibilang aku agak sedikit egois, jujur aku menuntut lelaki yang menjadi pacarku dan suamiku kelak harus berpendidikan tinggi, prospek kerjanya bagus sehingga menjamin untuk masa depan, tetapi aku tidak pernah berfikir jika mereka menuntut hal yang sama sepertiku, dan mas Adit tidak mempermasalahkan hal itu, basicly aku cukup memenuhinya namun aku memang agak malas orangnya. Tetapi mas Adit sering mengingatkan aku bahwa jangan selalu terpaut dengan harta dan karier karena itu hanya di dunia tidak akan dibawa ke akhirat, tapi wajib hukumnya kita berusaha di dunia untuk hidup yang baik :)
Setelah aku berfikir cukup lama, menelaah dan mencerna semua pola pemikiran, aku mengambil sebuah kesimpulan:
"Setiap orang memiliki kharisma dan inner beauty tersendiri sehingga memiliki daya tarik berbeda terhadap orang lain dan tidak perlu menjadi orang lain untuk menjadi lebih baik karena menjadi diri sendiri adalah yang terbaik"
Sekian sharing dari saya, maaf kalau mengingkari janji bahwa materinya sedikit, ternyata cukup banyak juga yaa. Hihi :p
Semoga bisa memberi memotivasi walau hanya sedikit :)
0 comment